SikapPilihan Karir Siswa Kelas IX E Di SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran 2015/2016" ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, 2016 Penulis, ABSTRAKMaslani,2015,Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Permainan (game) Ranking 1 Di Kelas VII A SMP Negeri 4 Pelaihari Permasalahan pada pembelajaran PKn di sekolah, khususnya di SMP Negeri 4 Pelaihari antara lain adalah aktifitas siswa yang masih rendah dan efektifitas guru dalam proses pembalajaran belum maksimal. BacaJuga : Permainan Indoor Untuk Karyawan. 3. Tebak Kata (Bahasa Tubuh) Di permainan kelompok dalam ruang yang ketiga ini kita tidak butuh alat apapun, hanya butuh satu orang untuk memeragakan sesuatu dan anggota kelompok lainnya diminta untuk menebak apa yang sedang diperagakan. Sehinggadapat disimpulkan bahwa 136 ISSN 1412-565X Edisi Khusus No.1, Agustus 2011 program intervensi penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan percaya diri siswa kelas XI SMA Laboratorium (percontohan) UPI Bandung tahun ajaran 2010/2011 ini terbukti bahwa pada setiap aspek percaya diri yang diteliti baik aspek RADARSEMARANGID, PADA prinsipnya pembelajaran Biologi merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena kajian objeknya konkret, nyata dan ada di lingkungan siswa. Kajian biologi menyangkut mahluk hidup dan kehidupannya, sehingga mudah diamati dan dipelajari. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan penulis dalam proses pembelajaran biologi di kelas, sebagian siswa kurang memiliki motivasi untuk 7oG0J. Pernahkah Bapak/Ibu guru menerapkan permainan edukatif dalam kelas? Tidak hanya kegiatan belajar mengajar di sekolah, siswa bisa merasa bosan ketika pembelajaran dilakukan dari jarak jauh. Saat belajar dari rumah, siswa lebih lama menatap layar dan menyebabkan mereka kelelahan secara fisik dan juga mental. Akibatnya, siswa tidak bisa fokus selama pembelajaran. Kalau siswa mulai terlihat bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran, inilah saatnya untuk melakukan permainan. Iya bermain, Bapak/Ibu guru tidak salah membacanya kok. Bermain sebuah permainan di kelas baik secara daring maupun luring bukanlah hal yang salah dalam pendidikan. Justru, Bapak/Ibu guru membantu menciptakan suasana belajar yang lebih asyik dan menyenangkan. Dengan begitu, minat belajar siswa bisa ikut meningkat. Permainan yang perlu Bapak/Ibu guru lakukan di kelas tidak hanya bersifat menyenangkan, tapi juga melatih kekompakkan dan meningkatkan konsentrasi siswa. Jenis permainan inilah yang disebut dengan permainan edukatif. Permainan edukatif tidak hanya mendukung proses belajar mengajar Bapak/Ibu guru, tapi juga menciptakan pembelajaran yang interaktif. Apa Itu Permainan Edukatif?Manfaat Permainan Edukatif Bagi SiswaRekomendasi Permainan Edukatif di Kelas1. Tebak Kata2. Gerak dan Lagu3. Sambung Kata4. Permainan Memori5. Kuis Apa Itu Permainan Edukatif? Permainan edukatif adalah permainan yang bisa merangsang dan melatih perkembangan otak siswa, mengembangkan kreativitas berpikir, serta meningkatkan daya ingat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, permainan edukatif tidak hanya menarik minat siswa tapi juga bisa mendidik dan menstimulasi otak mereka. Dalam kelas, permainan edukatif bisa Bapak/Ibu guru terapkan sebagai ice breaking sebelum pembelajaran dimulai. Atau bisa juga permainan dilakukan untuk selingan di tengah-tengah proses belajar agar siswa tidak merasa bosan dengan penjelasan yang diberikan Bapak/Ibu guru. Manfaat Permainan Edukatif Bagi Siswa Permainan kata sebagai salah satu contoh permainan edukatif. Foto dari Freepik Permainan edukatif tidak hanya untuk anak di usia dini, tapi juga bisa diterapkan untuk siswa di tingkat kelas yang tinggi. Karena, lewat permainan siswa bisa mendapatkan banyak manfaat mulai dari stimulasi kognitif, sosial, emosi, serta fisik dan spiritual. Nah, kira-kira apa manfaat lainnya dari permainan edukatif ini bagi siswa? Meningkatkan kreativitas dan mengembangkan pola berpikir siswaMelatih konsentrasi yang dapat meningkatkan fokus belajarMenciptakan suasana belajar yang menyenangkanMeningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dalam kelompokMelatih kemampuan verbal dan bahasa siswa dalam berkomunikasiMenumbuhkan rasa percaya diriMenambah pengetahuan dan wawasan Rekomendasi Permainan Edukatif di Kelas Ada banyak jenis dan model permainan edukatif yang bisa dilakukan di kelas. Permainan edukatif ini tidak harus selalu membutuhkan permainan’ lho. Bapak/Ibu guru juga bisa menyesuaikan permainan edukatif berdasarkan kebutuhan siswa atau mata pelajaran yang sedang dibahas di kelas. Berikut ini, ZenRu kasih beberapa pilihan permainan edukatif untuk Bapak/Ibu guru supaya tercipta suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan. 1. Tebak Kata Meskipun terdengar sederhana, permainan tebak kata bisa menarik perhatian siswa dan mengatasi stres mereka terkait pelajaran sekolah. Selain mendorong siswa untuk percaya diri mengikuti kegiatan di kelas, permainan ini juga bisa membantu mereka untuk berinteraksi satu sama lain dan melatih cara berkomunikasi. Bapak/Ibu guru bisa membagi kata ke beberapa kategori misalnya judul buku atau lagu, nama hewan, dan lain sebagainya. Kategori kata juga bisa disesuaikan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa di kelas. Contohnya, Bapak/Ibu guru mengampu atau sedang membahas materi tentang bangun ruang untuk pelajaran Matematika. Nah, kata-kata yang harus ditebak oleh siswa bisa berkaitan dengan bangun ruang tersebut. Setelah kata-kata yang harus ditebak sudah terkumpul, bagikan ke salah satu siswa untuk mereka memperagakan atau menjelaskannya ke siswa lain tanpa menyebut kata tersebut secara langsung. Nantinya, siswa bisa memberikan petunjuk berdasarkan ciri-ciri, rumus, atau contoh benda bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. 2. Gerak dan Lagu Permainan gerak dan lagu bisa dilakukan bervariasi nih Bapak/Ibu guru. Contohnya bisa menggunakan lagu Naik delman istimewa’, Kepala pundak lutut kaki’, atau mungkin lagu yang ramai beberapa waktu lalu yaitu Baby shark’. Saat lagu diputar, minta siswa untuk mengikuti gerakan yang ditunjukkan di video atau gerakan yang Bapak/Ibu guru praktikkan sendiri. Ilustrasi permainan gerak dan lagu yang bisa diterapkan di semua usia. Foto dari Pexels Walaupun terlihat kekanak-kanakan, permainan gerak dan lagu ini terbukti bisa menghilangkan kebosanan siswa saat belajar. Saat bergerak dan bernyanyi bersama dengan teman-temannya, siswa akan merasa senang dan terhibur. 3. Sambung Kata Di permainan sambung kata, siswa akan membuat satu buah kata dimulai dengan potongan suku kata terakhir dari kata sebelumnya. Selain luring, permainan ini juga bisa dilakukan secara daring melalui tatap muka video atau fitur chat saja. Untuk memainkannya, Bapak/Ibu guru bisa memberikan satu kata terlebih dahulu di awal. Setiap siswa secara bergantian akan mengatakan atau menuliskan kata baru yang berawalan suku kata terakhir dari kata sebelumnya. Contohnya, kata pertama yang diberikan adalah “Buku”, siswa berikutnya harus membuat kata dengan awalan “ku” misalnya “Kuda”, lalu siswa selanjutnya akan membuat kata dari “da”, dan seterusnya. Supaya permainan sambung katanya lebih seru, Bapak/Ibu guru bisa memberikan tema untuk kata-kata yang disambung seperti pada permainan tebak kata. Oh iya, Bapak/Ibu guru juga bisa menggunakan kata-kata dalam Bahasa Inggris agar siswa lebih tertantang dan kosakata mereka juga bertambah. 4. Permainan Memori Permainan tentang memori atau disebut juga flashcard bisa membantu melatih daya ingat siswa. Untuk memainkannya, Bapak/Ibu guru bisa memberikan satu gambar dan minta siswa menebak gambar tersebut dalam Bahasa Inggris, atau bisa juga dengan memberi satu istilah dalam pelajaran kemudian tanyakan pada siswa pengertian dari istilah tersebut. Contoh permainan memori atau flashcard. Foto dari Freepik Sebagai contoh, tertulis “Unsur Kimia” dalam kartu, lalu minta siswa untuk menyebutkan unsur-unsur kimia yang mereka ingat. Nah, flashcard ini juga bisa Bapak/Ibu temukan di Zenius. Di akhir pembahasan setiap sub bab, ada fitur flashcard yang bisa memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran. 5. Kuis Kuis juga bisa jadi permainan yang cocok untuk menarik kembali minat siswa dalam belajar. Bapak/Ibu guru bisa memberikan kuis seputar pengetahuan umum atau kuis matematika. Tema pertanyaan yang diberikan juga bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas Bapak/Ibu guru. Misalnya, Bapak/Ibu guru mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Maka soal-soal yang diberikan di kuis bisa meliputi materi-materi Bahasa Inggris yang sudah atau sedang dipelajari di kelas. Setelah permainan berakhir, Bapak/Ibu guru mungkin bisa memberikan apresiasi atau hadiah untuk siswa dengan jumlah skor tertinggi. Dengan begitu, mereka akan lebih semangat untuk belajar dan memberikan jawaban di kuis selanjutnya. Permainan kuis seperti ini juga bisa Bapak/Ibu guru temukan di fitur ZenCore yang ada di aplikasi Zenius, lho. Siswa bisa menjawab soal seputar Verbal dan Logika, Matematika Dasar, serta Bahasa Inggris untuk melatih kemampuan dasar mereka. Fitur ZenCore bisa menarik perhatian siswa, meningkatkan semangat belajar, dan juga menambah pengetahuan sambil bermain. Jadi gimana, apakah Bapak/Ibu guru semakin tertarik untuk menggunakan permainan edukatif dalam proses belajar mengajar? Semoga artikel ini bisa membantu Bapak/Ibu guru dalam memilih permainan edukatif mana yang sesuai dengan kebutuhan kelas Bapak/Ibu. Bapak/Ibu guru bisa mendapatkan tips seputar cara mengajar dan kegiatan belajar mengajar lainnya melalui Zenius untuk Guru. Tak hanya itu, Bapak/Ibu guru juga dapat merasakan kemudahan dalam belajar mengajar online dengan fitur-fitur yang lengkap dan akses yang mudah. Informasi lebih lanjut, klik di sini -> Zenius untuk Guru Baca Juga Artikel Lainnya Inquiry-Based Learning Siswa Belajar Mandiri Pentingnya Kemampuan Bahasa Inggris untuk Guru Blended Learning Jenis dan Penerapannya Education is an instrument in shaping children's character so that they become a more qualified and independent generation. By nature, a child is born unique with different characters from one another. The difference can be in terms of physical and non-physical. And all of them must be able to be addressed by the education system and the method of attorney by positioning them according to their respective natures. Acts of discrimination both verbal and non-verbal in education must be eliminated and abolished because apart from violating government regulations it also violates the innate nature of a child. At SD Negeri Kedalingan 02 for example, where several children with special needs are given education and teaching according to their nature and needs. They are embraced so that self-confidence grows and they are nurtured using the among method and then directed to develop their potential without discrimination. And indeed educators and teachers have to work twice because they have to prepare two different devices at one time. In terms of their evaluation of the educators and teachers of SD Negeri Kedalingan 02 they are quite good although there are still some problems that must be addressed proportionately. On the other hand, parents in this case must be pro-active and mutually reinforcing for the good of their children in the future without reducing or denying the child's nature Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Journal on Education Volume 05, No. 02, Januari-Februari 2022, pp. 3572-3579 E-ISSN 2654-5497, P-ISSN 2655-1365 Website Strategi Pembelajaran Inklusi Siti Asiatun1, Heny Kusmawati2, Syaiful Ma’arif3, Komarudin4, Moh Rizal Muttaqin5, Mujib Zuhdi6 1, 2, 3, 4, 5, 6 Sekolah Tinggi Agama Islam Pati STAIP, Jl. Kampus Raya Sawah, Dadirejo, Kec. Margorejo, Pati, Jawa Tengah 59163 Cyachedoel88 Abstract Education is an instrument in shaping children's character so that they become a more qualified and independent generation. By nature, a child is born unique with different characters from one another. The difference can be in terms of physical and non-physical. And all of them must be able to be addressed by the education system and the method of attorney by positioning them according to their respective natures. Acts of discrimination both verbal and non-verbal in education must be eliminated and abolished because apart from violating government regulations it also violates the innate nature of a child. At SD Negeri Kedalingan 02 for example, where several children with special needs are given education and teaching according to their nature and needs. They are embraced so that self-confidence grows and they are nurtured using the among method and then directed to develop their potential without discrimination. And indeed educators and teachers have to work twice because they have to prepare two different devices at one time. In terms of their evaluation of the educators and teachers of SD Negeri Kedalingan 02 they are quite good although there are still some problems that must be addressed proportionately. On the other hand, parents in this case must be pro-active and mutually reinforcing for the good of their children in the future without reducing or denying the child's nature. Keywords inclusion, learning strategies, SD Negeri Kedalingan, the nature of the child Abstrak Pendidikan merupakan instrumen dalam membentuk karakter anak supaya menjadi generasi yang lebih berkualitas dan mandiri. Dalam kodratnya seorang anak terlahir unik dengan karakter berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu bisa dari segi fisiknya maupun non fisiknya. Dan semuanya harus bisa disikapi oleh sistem pendidikan dan cara pengacaran dengan memposisikannya sesuai dengan kodratnya masing-masing. Tindakan diskriminasi baik verbal maupun non verbal dalam pendidikan harus dihilangkan dan hapuskan karena selain menyalahi aturan pemerintah juga menyalahi kodrat bawaan seorang anak. Di SD Negeri Kedalingan 02 misalnya, dimana beberapa anak yang berkebutuhan khusus diberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kodratnya dan kebutuhan. Mereka dirangkul supaya tumbuh kepercayaan diri dan dibina dengan metode among kemudian diarahkan untuk mengembangkan potensi diri tanpa dsikriminasi. Dan memang pendidik maupun pengajar harus kerja dua kali karena harus menyiapkan dua perangkat yang berbeda dalam satu waktu. Dalam hal penilaian terhadap mereka pendidik dan pengajar SD Negeri Kedalingan 02 sudah cukup baik walaupun masih menyisakan beberapa problem yang harus disikapi dengan proposional. Di sisi lain orang tua dalam hal ini harus pro aktif dan saling menguatkan untuk kebaikan anak ke depannya tanpa mengurangi maupun menafikan kodrat anak. Kata kunci inklusi, strategi pembelajaran, SD Negeri Kedalingan, kodrat anak Copyright c Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Konmarudin, Moh Rizal, Muttaqin, Mujib Zuhdi Corresponding author Siti Asiatun Email Address Cyachedoel88 Jl. Kampus Raya Sawah, Dadirejo, Pati, Jawa Tengah Received 06 January 2023, Accepted 20 January 2023, Published 20 January 2023 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh umat manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat tumbuh kembang dengan tujuan yang akan di raih dan di capai. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi sampai liang lahat Sadiman, 2011. Pendidikan di Indonesia yang begitu banyak dengan latar belakang yang berbeda-beda tetap bisa bersatu, bersama dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bangsa, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip Binneka Tunggal Ika, yaitu mesti berbeda-beda tetapi Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3573 hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Jika hal itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Dengan kolaborasi perbedaan tersebut dapat menciptakan satu kesatuan. Perbedaan dalam belajar itu dapat terjadi dimana saja seperti perbedaan fisik, agama, suku dan anak yang berkebutuhan khusus, dan mereka semua harus mendapatkan hak yang sama dalam mem peroleh pendidikan. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial, emosional dalam proses pertumbuhan atau perkembangan dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan dan pendidikan khusus Cahyaningrum, 2012. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelaian yang dialami anak Pitaloka, 2022. Dengan demikian, jika anak berkebutuhan khusus itu mempunyai penyimpangan atau kelainan tetapi hal tersebut tidak signifikan sehingga tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus, maka anak itu bukan disebut anak yang berkebutuhan khusus ABK. Di SD Negeri Kedalingan 02 sangat memperhatikan dan menghargai potensi-potensi yang dimiliki peserta didik walaupun berbeda-beda, hal tersebut sesuai dengan ajaran kemerdekaan. Selain hal itu, semua warga sekolah juga saling menyayangi, mengahargai satu sama lain, hal tersebut sesuai dengan konsep kemanusiaan. Dalam proses pembelajaran didalam kelas yang didalamnya ada beberapa anak berkebutuhan khusus ABK atau yang biasa disebut dengan kelas inklusi. Di dalam melayani anak ABK perlu memperhatikan hambatan dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh peserta didik. Dengan adanya pelayanan yang khusus terhadap mereka, maka ABK akan mendapatkan ilmu yang sama dengan peserta didik non ABK. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah kelas regular dengan melibatkan seluruh peserta didik tanpa kecuali, meliputi anak yang memiliki perbedaan bahasa, beresiko putus sekolah karena sakit, kekuranagan gizi, tidak berprestasi, anak yang berbeda agama, penyandang HIV/AIDS, anak berkebutuhan khusus, anak yang berbakat dan sebagainya. Mereka dididik dan diberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan cara yang ramah dan penuh kasih sayang tanpa diskriminisasi Kusmawati, 2019. Pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang menerima semua keberagaman siswa, baik agama, suku, warna kulit, kemampuan intelektual, dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan dengan apa yang dibutuhkan siswa Zulfi Rokhaniawati, 2017189. Dalam penyelenggaraan kelas inklusi membutuhkan komponen-komponen terkait, seperti halnya fleksibilitas kurikulum, tenaga pendidik, input peserta didik, lingkungan penyelenggaraan pendidikan inklusif, sarana prasarana yang memadai dan penilaian. Pembelajaran di sekolah inklusi tidak akan bisa berjalan dengan baik jika komponen-komponen tersebut tidak saling menguatkan. Menurut Angreni, Sari. 202295 anak berkebutuhan khusus itu sama dengan anak-anak lainnya, hanya saja mereka mempunyai kelaian yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mereka membutuhkan pelayanan yang sesuai dengan hambatannya. Dan komponen- 3574 Journal on Education, Volume 05, No. 02 Januari-Februari 2023, hal. 3572-3579 komponen diatas tadi itu sangat mempengaruhi keberhasilan anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajarannya. Menurut Majid 201315 pembelajaran bermakna sebagai upaya membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Dan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri butuh proses pembelajaran yang tepat dan baik untuk diterapkan pada kelas inklusi. Menurut kamus kamus besar bahasa indonesia KBBI, kelas adalah ruang belajar di sekolah. Dan menurut Suyanto dan Mudjito 20142 inklusi adalah suatu sistem ideologi dimana secara bersama-sama tiap-tiap warga sekolah menyadari tanggung jawab bersama dalam pendidikan semua siswa sedemikian rupa, sehingga menyadari bahwa setiap orang memiliki perbedaan dan dapat mengembangkannya. Jadi kelas inklusi adalah suatu pembelajaran didalam kelas yang terdiri dari guru, anak reguler dan anak ABK. Berdasarkan pengamatan peneliti pada bulan Oktober 2022 sampai November 2022 jumlah ABK yang ada di SD Negeri Kedalingan 02 kelas II adalah 3 siswa. Pada saat pembelajaran terlihat jelas anak-anak non ABK terlihat aktif, dan anak-anak ABK lebih cenderung pasif/hiper aktif. Strategi pembelajaran yang dipakai untuk anak ABK dan non ABK sama, tetapi sistem penilaiannya yang berbeda. Konsep anak berkebutuhan khusus ABK dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu anak berkebutuhan khusus yang bersifat menetap dan anak yang berkebutuhan khusus yang bersifat sementara Illahi, 2013. Anak-anak yang tergolong dalam jenis ABK adalah autisme, cereblar palsy, down sindrom, indigo, kesulitan belajar, sindrom aspeger, thalasemia, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, tunanetra, dan tunarungu Kokasih 2012. Dan peserta didik ABK yang ada di kelas II SD Negeri kedalingan 02 adalah rata-rata ABK yang tergolong dalam kesulitan belajar atau lamban belajar. Menurut Sari, 201213 anak dengan kesulitan belajar adalah anak yang mempunyai penyimpangan atau hambatan pada satu atau lebih proses psikologis dasar berupa ketidak mampuan menulis, membaca, berhitung, mengeja, berfikir berbicara, mendengar dan melihat. Menurut maftuhatin, 2014212 Ciri-ciri yang dapat diamati dari anak lamban belajar yaitu rata-rata prestasi belajarnya rendah, menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, daya tangkap terhadap pembelajaran lambat, pernah tidak naik kelas. Dan anak-anak yang lamban belajar membutuhkan pembelajaran khusus, seperti waktu yang lebih lama, ketelatenan dan kesabaran guru, memperbanyak latihan dari pada hafalan, Menuntut penggunaan media pembelajaran yang variatif, diperlukan adanya pengajaran remedial. Melalui pendidikan inklusif diharapkan anak berkebutuhan khusus dapat dididik bersama-sama dengan anak normal lainnya, tujuannya adalah agar tidak ada kesenjangan diantara anak berkebutuhan khusus dengan anak normal lainnya, diharapkan pula anak dengan kebutuhan khusus dapat memaksimalkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya Maftuhatin, 2014. Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3575 Upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus melalui pendidikan inklusi sudah direalisasikan mulai tahun 2005 Rasmitadila, 2020. Diharapkan dengan adanya pendidikan inklusi ABK bisa mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan anak-anak non ABK. Sebuah lembaga yang didalamnya menyelenggarakan sebuah pendidikan inklusi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan tersebut. Menurutkementrian pendidikan nasional Maftuhatin, 2014209, prinsip penyelenggaraan pendidikan inklusif sebagai berikut pertama, prinsip pemerataan dan peningkatan mutu, pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menyusun strategi upaya pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan peningkatan mutu. Yang ke dua, prinsip kebutuhan individu, setiap anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda-beda karena itu pendidikan harus diusahakan untuk menyesuaikan dengan kondisi anak. Yang ke tiga, prinsip kebermaknaan, pendidikan inklusif harus menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang ramah, menerima keaneka ragaman dan menghargai perbedaan. Yang ke empat, prinsip keberlanjutan, pendidikan inklusif diselenggarakan secara berkelanjutan pada semua jenjang pendidikan. Yang terakhir yaitu prinsip keterlibatan, penyelenggaraan pendidikan inklusif harus melibatkan seluruh komponen pendidikan terkait. Berdasarkan observasi peneliti, terdapat perbedaan strategi dalam pembelajaran yang diterapkan di kelas reguler dan kelas inklusi, dan perbedaan tersebut terletak pada sistem penilaiannya. Adapun fokus penelitian yang telah ditetapkan adalah tentang strategi yang digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar di dalam kelas inklusi, sistem penilaian yang digunakan, dan hambatan-hambatan yang dilalui serta solusi-solusi yang digunakan METODE Peneliti melakukan penelitian pada awal bulan oktober di minggu pertama sampai bulan November di minggu ke tiga. Dalam menentukan sebuah penelitian yang benar-benar efektif, peneliti harus benar-benar cermat dalam memilih metode apa yang akan digunakan. Penelitian kali ini yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data primernya adalah kepala sekolah, guru kelas II, peserta didik ABK dan non ABK di SD Negeri Kedalingan 02 kecamatan Tambakromo kabupaten Pati. Dan untuk mendapatkan data itu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara pengamatan observasi, wawancara interviu. Keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini adalah menggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi. Dari beberapa Triangulasi yang ada, yang digunakan hanya triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Teknik analisis pada data penelitian ini adalah terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. HASIL DAN DISKUSI Dari hasil penelitian di SD Negeri Kedalingan 02, terdapat tiga pokok permasalahan yang akan 3576 Journal on Education, Volume 05, No. 02 Januari-Februari 2023, hal. 3572-3579 di analisis dalam penelitian ini yaitu strategi dalam pembelajaran, sistem penilaian, hambatan dan solusi dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi. Pertama yaitu Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran pada kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan, dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan bahwa pada waktu sebelum pembelajaran dimulai, pendidik menyiapkan RPP, materi dan media yang akan dipakai dalam kelas. Dan pada waktu pembelajaran dimulai pendidik mempersiapkan aturan posisi duduk pada kelas, posisi duduk ini akan berdampak pada proses pembelajaran berlangsung, khususnya untuk ABK. Posisi duduk yang paling sering digunakan pada kelas inklusi ini ialah menempatkan ABK di bangku/ tempat duduk paling depan, dan tempat duduk yang lain ditempati peserta didik non ABK. Dan dalam sistem pebelajarannya, pendidik menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan dan pemberian tugas. Pada waktu pembelajaran pendidik memberikan perhatian yang lebih kepada peserta didik ABK, agar ilmu yang ditransfer pendidik bisa terpukul rata, walau dalam kelas terdapat anak-anak yang berbeda-beda. Menurut Yunaini et al., 2021 materi pembelajaran harus dirancang sefleksibel mungkin agar dapat dengan mudah tersampaikan kepada siswa ABK. Yang ke dua sistem penilaian yang digunakan dalam kelas inklusi di SD Negeri Kedalingan 2, Sistem penilaian yang diterapkan pada kelas inklusi disini adalah sistem penilaian yang fleksibel. Dimana pendidik memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan dan bakat peserta didik. Di dalam kelas inklusi ini, pendidik memberikan standar penilaian yang berbeda untuk peserta didik ABK dan Non ABK. Untuk anak ABK diberikan standar penilaian yng lebih rendah dari peserta didik non ABK. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, pendidik melakukan evaluasi di dalam kelas, dengan cara memberikan soal-soal dari pelajaran yang sudah diajarkan. Dalam pembuatan soal, pendidik sudah menyiapkan soal-soal khusus yang akan diberikan kepada peserta didik ABK, dimana soal tersebut berbeda dengan soal yang akan diberikan kepada peserta didik non ABK. Muatan soal yang diberikan untuk peserta didik ABK tingkat kesulitannya lebih rendah dibanding dengan peserta didik non ABK. Menurut Kristanti dan Julia 201745 Tugas-tugas yang diberikan untuk kelas inklusi itu tidak harus monoton dengan pemberian lembaran-lembaran soal, akan tetapi bisa denga n menggunakan model pengujian seperti kuis, anak dalam menjawab soal yang diberikan pendi dik dengan mandiri dan tertib, dan perhatian khusus juga harus diberikan kepada peserta didik ABK Dari pengamatan selama ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa di SD Negeri 2 Kedalingan sudah cukup baik dalam melakukan penilaian di dalam kelas inklusi, karena dengan memberikan kesempatan dan kelonggaran kepada peserta didik ABK yang sebelumnya merasa sangat kehilangan semangat belajar, sehingga dengan pembuatan program dan teknik pembelajaran yang tepat, peserta didik ABK dapat menumbuhkan semangatnya kembali dalam belajar. Yang ke tiga yaitu hambatan dan solusi dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran di kelas inklusi SD negeri 2 Kedalingan, Dari hasil wawancara dan pengamatan yang peneliti dapatkan dalam kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan, terdapat beberapa hambatan yang dilalui, Hambatan-hambatan yang dihadapi tersebut adalah pertama, kurangnya pendidik yang benar-benar profesional Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3577 dalam mengolah dan menata kelas inklusi. Yang ke dua kurangnya kesabaran pendidik dalam menghadapi peserta didik ABK yang hiper aktif. Yang ke tiga, bingungnya pendidik dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat, karena terdapat perbedaan pada peserta didik ABK di dalam kelas, ada ABK pasif, dan ABK hiper aktif. Menurut Rahmawati, Shomad, 2019,hambatan yang dialami setiap individu itu berbeda, walaupun mereka mempunyai disabilitas yang sama. Yang ke empat adalah susahnya mencari guru pendamping di dalam kelas, yang bisa secara khusus mendampingi peserta didik ABK, sehingga dapat mempermudah dalam pembelajaran. Yang ke lima, kurangnya kesadaran wali murid dalam mengakui kondisi anak, bahwa anaknya adalah termasuk anak berkebutuhan khusus, jadi pada waktu pendaftaran pertama masuk sekolah, anaknya didaftarkan sebagai anak yang normal atau non ABK, sehingga butuh waktu bagi seorang pendidik untuk mengetahui kondisi peserta didiknya secara pasti, dan itu juga dapat mempengaruhi metode pembelajaran yang akan digunakan. Dari berbagai kendala- kendala yang dihadapi, solusinya adalah pendidik harus benar-benar m empelajari tentang penguasaan dalam pembelajaran di kelas inklusi dan kalau bisa pendidik mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan pembelajaran didalam kelas inklusi. Pendidik harus benar-benar sadar bahwa yang dihadapinya itu sebagai amanah dan tanggung jawab yang harus di emban, sehingga dalam pembelajaran jika terjadi sesuatu yang kurang pantas atau kurang berkenan dihati, sehingga memancing emosi pendidik, maka saat itulah pendidik merasa diuji, dan pada waktu itulah pendidik harus benar-benar melapangkan dada, sehingga pendidik bisa memberikan pengertian kepada peserta didik ABK dengan perkataan yang lemah lembut dan bisa diterima dengan baik oleh peserta didik ABK tersebut, dalam peneguran kepada peserta didik ABK jangan keras-keras dan didepan umum, karena dengan melakukan hal tersebut dapat melemahkan hati dan mentalnya. Selanjutnya yaitu pendidik harus menyiapkan beberapa metode yang akan dipakai, sehingga pada waktu pembelajaran pendidik bisa mudah memilih metode apa saja yang tepat untuk diberikan kepada peserta didik didalam kelas inklusi. Solusi yang ke tiga pendidik harus memperluas jaringan pengiklanan dalam penawaran lowongan guru pendamping baru. Dan dalam pengiklanan, standar yang ditetapkan jangan terlalu tinggi agar banyak yang tertarik untuk melamarnya. Kenapa standar guru pendamping lebih rendah dibanding guru kelas? Karena guru pendamping hanya bertugas untuk mendampingi peserta didik ABK saja, dan itu jelas berbeda dengan guru kelas, yang bertugas penuh dalam pembelajaran untuk satu kelas. Solusi selanjutnya yaitu wali murid harus jujur dengan keadaan anaknya yang sebenarnya, sehingga nanti pendidik bisa memposisikan anaknya sesusai dengan kemampuan anak tersebut. Dan dengan kejujuran itu pendidik bisa menentukan metode pengajaran yang tepat untuk digunakan dalam kelas. KESIMPULAN Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran pada kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan adalah menyiapkan beberapa metode pembelajaran yang akan digunakan sebelum pembelajaran dimulai, menata tampat duduk peserta didik secara efektif dengan menempatkan posisi 3578 Journal on Education, Volume 05, No. 02 Januari-Februari 2023, hal. 3572-3579 ABK di bangku paling depan. Dan dalam sistem pebelajarannya, pendidik menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan dan pemberian tugas. Sistem penilaian yang digunakan dalam kelas inklusi di SD Negeri 2 Kedalingan adalah sistem penilaian yang fleksibel. Dimana pendidik memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan dan bakat peserta didik. Hambatan dan Solusi Dalam Mengimplementasikan Strategi Pembelajaran di Kelas Inklusi SD Negeri 2 Kedalingan adalah pertama, kurangnya pendidik yang benar-benar profesional dalam mengolah dan menata kelas inklusi. Solusinya adalah pendidik sebaiknya mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kelas inklusi. Kedua, kurangnya kesabaran pendidik dalam menghadapi peserta didik ABK yang hiper aktif. Solusinya pendidik harus sadar dan penuh kesabaran dikuatkan dengan pemahaman bahwa mereka itu amanah dan tanggung jawab yang harus diposisikan pada kodratnya sendiri. Ketiga, susahnya mencari guru pendamping di dalam kelas inklusi. Solusinya adalah Memperluas jaringan pengiklanan dalam penawaran lowongan guru pendamping baru. Dan memberikan standar yang lebih rendah dari guru kelas. Ke empat kurangnya kesadaran wali murid dalam mengakui kondisi anaknya ABK. Solusinya adalah wali murid harus jujur dengan kondisi anak, sehingga harus diperlakukan dengan sabar dan baik. Yang terakhir yaitu, bingungnya pendidik dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat. Solusinya adalah Pendidik harus menyiapkan beberapa metode yang akan dipakai, sehingga nanti ada banyak pilihan yang di anggap tepat dalam pembelajaran. REFERENSI Anggreni, S., Sari, R., T. 2022. Analisis Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Inklusi Kota Padang. Vol 8 No. 1. Cahyaningrum, R., K. 2012. Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru Dalam Menagani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Pada Program Inklusi Studi Deskriptif di SD dan SMP Sekolah Alam Ar-Ridho, no 1. Illahi, M., T. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta Aruzz Media. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif. Jakarta Kemendiknas RI. Kokasih 2012 Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung Yrama Widya. Kristanti, D., Julia, S. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model 4-D Untuk Kelas Inklusi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Jurnal Maju, Volume 4, 38-50. Kusmawati, H,. 2021. Strategi Belajar Mengajar di Era Disrupsi. Pati Al Qalam Media Lestari. Maftuhatin, L. 2014. Evaluasi Pembelajaran anak berkebutuhan khusus ABK di Kelas Inklusif di SD Plus Darul Ulum Jombang. Vol 3. Nomor 2. Strategi Pembelajaran Inklusi, Siti Asiatun, Heny Kusmawati, Syaiful Ma’arif, Komarudin, Moh Rizal Muttaqin, Mujib Zuhdi3579 Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung Rosdakarya. Pitaloka, A., Fakhiratunnisa’ S. & Ningrum, T. 2022. Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus, Vol 2. https//ejournal, Rahmawati, F., & Shomad, Z., A. 2019. Analisis Hambatan Dalam Proses Pembelajaran Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi. Publikasi Rokhaniawati, Z. 2017. Strategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inklusi Di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017, Vol 3, Nomor 3, Sadiman, Arief, S., dkk. 2011, Media Pendidikan Pengertian Pengembanagan dan pemanfaatannya. Jakarta PT Rajagrafindo Persada. Sari, L., A. 2012. Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta Republika Indonesia. Suyanto & Mudjito. 2014. Masa Depan Pendidikan Inklusif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar. Yunaini, N., Muhammadiyah, U., & Lampung, P. 2021. Model Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusi. 11, 18-25. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this AnggreniR SariAnggreni, S., Sari, R., T. 2022. Analisis Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Inklusi Kota Padang. Vol 8 No. 1. Psikologis Kesiapan Guru Dalam Menagani PesertaR CahyaningrumCahyaningrum, R., K. 2012. Tinjauan Psikologis Kesiapan Guru Dalam Menagani PesertaPendidikan Inklusif Konsep dan AplikasiM IllahiIllahi, M., T. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta Aruzz Pelatihan Pendidikan InklusifKementrian Pendidikan Nasional. 2010. Modul Pelatihan Pendidikan Inklusif. Jakarta Kemendiknas Perangkat Pembelajaran Matematika Model 4-DD KristantiS JuliaKristanti, D., Julia, S. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model 4-DEvaluasi Pembelajaran anak berkebutuhan khusus ABK di Kelas Inklusif di SD Plus DarulL MaftuhatinMaftuhatin, L. 2014. Evaluasi Pembelajaran anak berkebutuhan khusus ABK di Kelas Inklusif di SD Plus Darul 'Ulum Jombang. Vol 3. Nomor MajidMajid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung Hambatan Dalam Proses Pembelajaran Siswa Tunagrahita di Kelas InklusiF RahmawatiZ ShomadRahmawati, F., & Shomad, Z., A. 2019. Analisis Hambatan Dalam Proses Pembelajaran Siswa Tunagrahita di Kelas Inklusi. Publikasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inklusi Di SDZ RokhaniawatiRokhaniawati, Z. 2017. Strategi Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Kelas Inklusi Di SDMedia Pendidikan Pengertian Pengembanagan dan pemanfaatannyaArief SadimanSadiman, Arief, S., dkk. 2011, Media Pendidikan Pengertian Pengembanagan dan pemanfaatannya. Jakarta PT Rajagrafindo Persada. Permainan adalah salah satu cara mudah yang dapat diterapkan guru untuk melatih kemampuan siswa. Dengan melakukan permainan, siswa menjadi tidak bosan dengan materi yang guru sampaikan. Mereka akan menjadi lebih antusias untuk menerima ilmu dan juga mudah menyerapnya. Ada banyak hal yang dapat guru ajarkan melalui permainan bersama siswa, salah satunya yaitu mengajarkan ilmu kepemimpinan merupakan satu dari sekian jenis softskill yang harus dimiliki siswa untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang tinggi akan mudah beradaptasi dengan berbagai macam kondisi lingkungan. Oleh karena itulah, mereka lebih mudah bersosialisasi dengan masyarakat dan mudah diterima di lingkungan kepemimpinan sebaiknya diajarkan sejak dini agar anak dapat membangun kemampuan tersebut hingga akhirnya dapat menjadi sebuah kebiasaan yang tidak asing bagi mereka. Sekolah merupakan tempat yang cocok untuk melatih kemampuan kepemimpinan anak sejak dini melalui penyampaian guru di kelas. Akan tetapi, guru kerap bingung bagaimana cara melatih kepemimpinan anak dengan cara yang tak perlu khawatir, karena pelatihan kepemimpinan dapat diajarkan pada siswa melalui permainan itu permainan edukatif?Permainan edukatif adalah permainan yang bertujuan untuk merangsang dan melatih perkembangan otak anak serta menstimulasi kreatifitas berpikir memerlukan metode khusus untuk dapat merangsang perkembangannya. Anak tidak seperti orang dewasa yang mampu berpikir secara konkret maupun abstrak dalam meningkatkan keahlian yang dimiliki. Mereka dunia anak adalah dunia bermain. Dengan demikian, permainan edukatif menjadi cara terbaik untuk mendidik dan menstimulasi otak anak dengan cara yang menyenangkan. Anak bisa memperoleh banyak manfaat untuk kematangan dan stimulasi otak mereka seperti stimulasi sosial, emosi, fisik, spiritual, dan tentu saja stimulasi Kegiatan Edukatif untuk Anak Usia PrasekolahAda banyak jenis kegiatan edukatif yang dapat diterapkan pada anak usia prasekolah untuk menambah kecerdasan CahyaniPelatihan kepemimpinan siswa juga dapat dilatih melalui permainan edukatif, lho! Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan membahagiakan. Ketika kita melakukan kegiatan yang bersifat menyenangkan dan membahagiakan, kita akan lebih mudah menyampaikan hal-hal positif melalui permainan. Materi pun akan lebih mudah diserap Permainan Edukatif di Kelas yang Bisa Melatih Kepemimpinan AnakKira-kira apa saja ya permainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak? Simak ulasan Kubus Sempurna The Perfect SquarePermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor satu yaitu Kubus Sempurna The Perfect Square’. Kubus Sempurna merupakan salah satu permainan edukatif yang bisa dilakukan di dalam maupun luar ruangan. Permainan ini membutuhkan ruang, sehingga butuh pengaturan ruang jika ingin dilakukan di dalam memainkan permainan pelatihan kepemimpian ini yaitu semua peserta diharuskan berdiri dan saling berhadapan membentuk sebuah lingkaran. Lalu seluruh peserta menutup mata dengan kain. Setelah itu, setiap peserta harus mundur beberapa langkah. Dalam waktu yang telah ditentukan, peserta harus maju kembali dan membentuk kubus yang sempurna dengan mata tertutup. Kelompok yang bisa membentuk kubus paling sempurna ialah yang memenangkan permainan ini terlihat mudah, tetapi permainan ini memiliki banyak manfaat bagi peningkatan kualitas diri seseorang. Kubus Sempurna dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan, meningkatkan komunikasi, dan membangun kepercayaan antar anggota tim atau Telur Jatuh The Egg DropPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor dua yaitu Telur Jatuh The Egg Drop’. Sesungguhnya permainan ini lebih baik dilakukan di luar ruangan, tetapi masih bisa dimainkan jika harus di dalam ruangan seperti ruang bermainnya yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi sebuah telur mentah. Setiap kelompok mendapat tugas untuk membuat sebuah alat yang dapat melindungi telur ketika dijatuhkan dari atas. Alat dibuat menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar. Jika kelompok gagal membuat alat untuk menangkap telur mentah maka telur akan pecah ke lantai dan kelompok dinyatakan ini baik untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan karena diperlukan kemampuan untuk mengatur anggota kelompok agar mampu membuat strategi yang tepat. Permainan ini juga melatih kemampuan kerjasama antar tim serta kecekatan Perburuan Barang Scavenger HuntPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor tiga yaitu Perburuan Barang Scavenger Hunt’. Permainan pelatihan kepemimpinan ini sangat mudah dilakukan karena hanya menggunakan barang-barang yang ada di sekitar seperti pulpen, kertas, dan bermainnya cukup mudah. Guru yang menjadi komando utama akan membuat sebuah tugas unik dalam secarik kertas. Tugas tersebut dapat digambarkan dalam sebuah cerita pendek di mana siswa harus menemukan barang-barang yang dibutuhkan melalui petunjuk cerita tersebut secara Perburuan Barang akan melatih jiwa kepemimpinan serta kreativitas anggota kelompok dalam memecahkan Kunci yang Hilang The Lost KeyPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor empat yaitu Kunci yang Hilang The Lost Key’. Permainan ini mengajarkan salah satu sifat pemimpin yaitu tetap tenang ketika memimpin anak buahnya walau dalam keadaan darurat sekali pun agar mampu berpikir jernih dan membuat bermainnya yaitu siswa membentuk kelompok kecil berjumlah 3 – 5 orang. Masing-masing kelompok menyerahkan 2 orang anggota yang diminta guru sebagai sandera dalam permainan ini. Sandera akan duduk di kursi dan tangannya akan diikat di belakang kursi lalu disegel dengan gembok. Tugas anggota kelompok yang tidak menjadi sandera yaitu menemukan pasangan kunci yang tepat untuk membuka gembok. Kunci akan disembunyikan guru di sekitar ruang kelas. Jika sampai waktu permainan berakhir dan kelompok tidak bisa membebaskan sandera maka kelompok tersebut Awal Sebuah Kata The A WordPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor lima yaitu Awal Sebuah Kata The A Word’. Peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana yaitu kertas bertuliskan potongan huruf abjad dalam sebuah bermainnya yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian, masing-masing siswa mengambil satu potongan huruf di dalam wadah yang telah disediakan. Potongan huruf yang berhasil didapat akan menjadi huruf pertama untuk menyusun kata sebanyak mungkin yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam waktu yang telah ini melatih salah satu sifat seorang pemimpin yaitu kreatif. Pemimpin itu harus kreatif, karena orang yang kreatif tidak akan pernah kehabisan akal ketika menemukan sebuah masalah. Ia akan selalu menemukan jalan Nyala Lilin Candle LightPermainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan siswa nomor 6 yaitu Nyala Lilin Candle Light’. Alat yang dibutuhkan yaitu lilin sebanyak 12 batang dan 1 buah korek bermainnya yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberikan 1 batang korek api dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa menyalakan lilin sebanyak mungkin. Lilin diletakkan dengan jarak masing-masing 10 cm. Lilin yang telah menyala tidak boleh dipakai untuk menyalakan lilin yang lain. Jika korek tersebut telah mati maka permainan berakhir. Pemenangnya ialah kelompok yang paling banyak menyalakan ini melatih sikap seorang pemimpin yaitu mampu tetap tenang dalam situasi sulit sekali pun. Ketika seseorang berhasil untuk tetap tenang maka ia akan lebih mudah berkonsentrasi untuk menentukan hal-hal yang menjadi prioritasnya. Jika tidak, maka ia akan melangkah dengan kepanikan dan dapat mengacaukan Apa yang Ada di Tasku? What’s in my bag?Permainan edukatif di kelas yang dapat melatih kepemimpinan siswa nomor 7 yaitu Apa yang Ada di Tasku? What’s in my bag?’. Permainan ini bertujuan untuk melatih siswa agar mampu membaca situasi, membuat peluang, dan sikap kerjasama layaknya seorang bermainnya sangat mudah. Guru membuat sebuah alur cerita yang mendeskripsikan seseorang secara tersirat. Kemudian siswa harus menebak, kira-kira barang apa saja yang mungkin dibawa oleh sosok tersebut melalui cerita yang disampaikan guru. Kelompok yang paling banyak menebak barang-barang secara tepat itulah yang akan memenangkan Game Berkelompok Mengasyikan untuk Mengisi Pembelajaran di KelasMemainkan game berkelompok dalam kelas bukan hanya menyenangkan, tetapi juga bisa melatih kekompakan, meningkatkan daya ingat, melatih konsentrasi dan menghilangkan rasa SupiniDemikian artikel mengenai 7 permainan edukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak. Ikuti untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi. Oghg 9 Mlresteog Arvgobg UujestekreoeCajgs 9 2 / D OEH 9 7< Iaoes parhgeogo bgo mkotkloyg gDarhgeo skjetaer gbgjgl darhgeo saoberego. ]adgfge mkotkl gbgjgl gogc ygof darhgeo baofgo dadargpg rkdkt bgo dkoacgoyg, eg gcgo tarjelgt darhgeo saobere ,dardemgrg saobere bgo tarjelgt goal dgfe dadargpg krgof. Oghuo pkeot oyg gbgjgl, dgfgehgog eg dglgfeg bgo saogof baofgo buoegoyg. Etujgl tgobg eg sabgof bgjgh skjetaer pjgy, eg haoechgte sggt darhgeo saoberego. Eg maobaruof tebgctarjgju nkmus pgbg sacetgr bgo jadel nkmus pgbg gpg ygof eg sabgof jgcucgo. gogc raotgof useg 7-= tgluo { ]uhdar 9 Nehajg/ dy Rlaraseg Cgrk cgrk} dDarhgeo Pgrgjaj gbgjgl gbgjgl cafegtgo darhgeo ygof bejgcucgo darcajkhpkc gtgu dgoygc krgofbaofgo gjgt gtgu habeg ygof sghg oghuo hgseof-hgseof eobevebu darhgeo saobere. Igbe eg gcgo maobaruof nkcus baofgo hgeogo ygof sabgof eg hgeocgo, hasce be sacetgroyg gbg tahgooyg ygof iufg sabgof darhgeo parhgeogo ygof sghg. Vgjgupuo gogc hgsel seduc baofgo buoegoyg saobere bgo tebgc hahparlgtecgo tahgooyg ygof jgeo, iaoes parhgeogo eoe hahdarecgo casahpgtgo gogc uotuc haoigjeo luduofgo baofgo krgof 9 haracg sgjeof dartucgr hgeogo gtgu hahujge kdrkjgo camej baofgo tahgooyg haofaoge Gsksegten gbgjgl cafegtgo darhgeo ygof bejgcucgo kjal dadargpg gogc darsghg sghg, tatgpe tebgc gbg pargturgo hgsg .Mkotkl 9 gogc sabgof hajelgt tahgo sadgygoyg hgeo patgc uhpat. Catecg etu, se camej tebgc gcgo sacgbgr haofghgte, tgpe iufg ecut darjgrego haomgre gtgu haofajejeofe tahgo-tahgooyg ygof sabgof darhgeo. Oghuo bgjgh tglgp eoe gogc dajuh haofarte mgrg Ckkpargten gbgjgl cafegtgo darhgeo ygof sategp gogc hahejece pargo ygof tajgl bedarecgo, bgo hahejece paomgpgeo gtgu tgrfat bgjgh parhgeogoyg cajkhpkc . degsgoyg darhgeo ckkpargten bejgcucgo kjal gogc-gogc ygof jadel dasgr gtgu subgl darsackjgl. Parhgeogo eoe haoffuogcgo sahug catarghpejgo sksegj ygof behejece gogc, tarutghg bgjgh darckhuoecgse. Igbe sahug goffktg cajkhpkc hahejecetuiugo ygof sghg bgjgh haoyajagecgo parhgeogooygmkotkl9 darhgeo sapgc dkjg.{ darhgeo g]aoskry hktkr pjgyParhgeogo ygof hajgtel bgo haoffuogcgo sgtu eobarg gtgu jadel paofjelgtgo, paobaofgrgo, paomeuhgo, paofamgp bgo pargdg. Parhgeogo eoe darfuog uotuc haobkrkof gogc dajgigr kdsarvgse, haostehujgse eobarg, bgo hahdgofuo luduofgo sygrgn be ktgc. ]estah hktkrec haoffargccgo stehujgse saoskrec bgo stehujgse / uhpgo dgjec saoskrec haoffargccgo ktgc. ]gofgt paoteof haoeofcgtcgo bgo haofahdgofcgo catarghpejgo eoe uotuc hahdgotu bgjgh parejgcu bgo pahdajgigrgo gcgbahes. ]areof cgje, gogc-gogc ygof dariugof baofgo pahdajgigrgo tebgc mucup haofahdgofcgo sestah saoskrec bgo hktkrec. Catarghpejgo hktkrec haomgcup ckkrbeogse cabug sese tudul ckkrbeogse dejgtargj, cacugtgo bgo ogbg ktkt, catarghpejgo hktkrec cgsgr bgo lgjus, casaehdgofgo bgo pkstur tudul vastedujgr, pajgmgcgo bgo pkstur vastedujgr, pajgmgcgo vesugj bgo ckkrbeogse, retha bgo wgctu, bgo bkheogse. Raja Grafindo Persada 2000 h48. Contoh permainan simulasi dalam bimbingan kelompok. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Konselor Kelompok Dalam Bimbing Permainan untuk bimbingan kelompok. Permainan dalam bimbingan kelompok. Program ini dilakukan di sekolah dan madrasah di dalam kelas di luar jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Program penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa SMA ini dikembangkan berdasarkan hasil kajian konsep teori percaya diri dan permainan dalam bentuk kelompok hasil studi pendahuluan yang relevan dan analisis kebutuhan terhadap pentingnya bimbingan kelompok dalam upaya meningkatkan percaya diri siswa SMA Laboratorium Percontohan. Pengertian Dan Tujuan Bimbingan Konseling Kelompok Pengertian bimbingan kelompok menurut para ahli tahapan dalam layanan bimbingan kelompok Pengertian bimbingan kelompok menurut para ahli 1. Pemberian konseling kelompok untuk meningkatkan empati pelaku bullying di Sekolah Kedinasan Negeri Bandung Timur. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi. Bila kelompok dapat melakukannya dengan baik dan cepat maka merekalah pemenangnya. Permainan ini dimainkan dalam ruangan tujuannya adalah untukmenumbuhkan kebersamaan antara siswa. 62 menyatakan Bimbingan kelompok berarti memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Erikson dan Freud Santrock2006 berpendapat bahwa bermain merupakan suatu bentuk penyesuaian diri. Contoh rpl bimbingan kelompok berdasarkan pop bk smk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok untukt meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa kelas X-3 SMA. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi bebas mengeluarkan pendapat menanggapi memberi saran dan lain-lain sebagainya. Dalam permainan ini tim melakukan pergerakan maju dengan menggunakan kaki secara serenta dan seirama dipandu pemimpin barisan yang paling depan. Prayitno mengemukakan ada empat tahap kegiatan yang perlu dilalui dalam kegiatan bimbingan kelompok yaitu. Karyawisata field trip Kegiatan rekreasi yang dikemas denga metode mengajar untuk bimbingan kelompok dengan tujuan siswa dapat memperoleh penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama dan penuh tanggungjawab. Eva Imania EliasaMPd Permainan Dalam BK dalam MGBK SMA KabSleman 16 November 2011 3 Menurut Santrock 2006 bermain play adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Minta anggota kelompok untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini. Kajian Empiris Non-Empiris 31 1-10. Penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa. 1 tahap pembentukan yaitu tahapan untuk membantuk kerumunan sejumlah individu menjadi satu kelompok yang siap mengembangkan dinamika kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat b. Penelitian Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20102011. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelmpokseperti yang disebutkan oleh Tohirin 2007-209 beberapa teknik yang bisa digunakan dalam bimbingan kelompok antara lain. PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN KERJA SAMA DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Donik Restyowati1 dan Najlatun Naqiyah2 Abstrak. Menurut Prayitno 1995. Kelompok-kelompok tersebut mengatur jarak masing-masing dan membentuk formasi lingkaran dengan tangan kanan menengadah ke tengah formasi dan di rapatkan sehingga membentuk sebuah bidang datar yang bulat. Sehingga siswa terhindar dari gejala salah suai. Peserta di bagi dalam 2 kelompok dengan jumlah yang sama banyak. Asas bimbingan kelompok Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut. Video ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Kinerja UKIN PPG BK Daljab Angakatan 3 Tahun 2021 Universitas Negeri Surabaya. Jurnal UPI Edisi Khusus 10 127-138. Kelompok mengangkat ketua kelompok dan membuat yel-yel singkat sesuai tema yang yang sudah ditentukan sebelumnya dalam waktu 10 menit. Tujuan dari permainan ini adalah agar seluruh peserta dapat mengenal lebih baik ciri-ciri fisik maupun sifat-sifat mereka dan untuk melatih mereka bekerjasama di dalam kelompok. Materi Layanan Bimbingan Kelompok Dalam layanan bimbingan kelompok materi yang dapat dibahas adalah berbagai hal yang amat beragam dan berguna bagi siswa dalam segenap bidang bimbingan materi tersebut meliputi 7. Menghitung mundur Langkah langkah 1. Prosedur dan Langkah-langkah Bimbingan Kelompok. 178 mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Minta anggota kelompok untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 20 atau sejumlah peserta. Siswa duduk berhadapan dengan dibatasi meja belajar sebanyak empat kelompok. 29Dewa Ketut Sukardi Manajemen Pendidikan Jakarta. 16 Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Tradisional ISSN 2598-2184 JCE Volume 1 Nomor 1 September 2017 bagi lingkungannya hal itu disebut well adjusted atau penyesuaian yang baik. Yang menjadi instruktur dalampermainan ini adalah konselor. Oke jadi bimbingan kelompok itu adalah salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Dalam dokumen EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMA. Permainan kelompok ini dapat digunakan sebagai suatu metode yang berdiri sendiri dalam arti selama proses layanan hanya menggunakan teknik yang dimaksud. Kegiatan bimbingan kelompok berlangsung dalam beberapa tahap. Dalam kesempatan ini diadakan tanya jawab menampung pendapat merencanakan suatu kegiatan dan sebagainya. Sebaliknya jika individu gagal dalam proses penyesuaian diri. Sebagai metode dalam bimbingan kelompok pada umumnya permainan yang digunakan adalah permainan kelompok. Permainan Games Dalam Bimbingan Dan Konseling Pena Khatulistiwa Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Bimbingan Dan Konseling Yrama Widya Buku 77 Games Berkarakter Dalam Bimbingan Konseling Shopee Indonesia Permainan Dalam Layanan Bk Youtube Teknik Permainan Kelompok Dalam Bimbingan Bimbingan Konseling Yrama Widya Buku 77 Games Berkarakter Dalam Bimbingan Konseling Shopee Indonesia Media Permainan Dan Seni Dalam Bimbingan Dan Konseling Teknik Permainan Simulasi Dalam Bimbingan Kelompok Bimbingan Konseling

permainan bk di dalam kelas