Jadisekarang aku merindukan hari kemarin. Saya tidak pernah berpikir saya akan merindukan hujan. Kita bisa bertahan selamanya. Kita sendiri tapi kita bersama. Sepanjang malam, sepanjang malam PunggukMerindukan Bulan; Luruh Cintaku 2; Mencari Kekasih 2 (jika tersedia) melalui website penjualan lagu seperti iTunes, Spotify, Deezer dan media pembelian lagu online lainnya. Bagikan Lirik ini. Sebelumnya Selanjutnya Beranda. Iklan Atas Artikel. Iklan Tengah Artikel 1. Iklan Bawah Artikel. Top Lirik Pekan Ini. Lirik Sholawat Saben BULETINTERKINILAMPUNG - Tol Trans Sumatra sudah tidak asing lagi ditelinga kita bagi masyarakat pulau Sumatra yang sering melewati tol Terbanggi besar - Pematang panggang - Kayu agung (Terpeka) Palembang. (02/08/2022). Di tengah gencarnya pembangunan jalan tol menyisakan duka buat pekerja rest area yang dikelola Hutama Karya, pasalnya masih banyak pekerja rest area 208, 277, 269, 311 Artinya UI tak perlu lagi melirik-lirik perguruan tinggi terbaik Asia Tenggara sebagai pembanding dan belajar pada mereka. Cukup lah sekarang mengambil UGM dan ITB. Dengan demikian, langkah-langkah yang mungkin harus diambil oleh Rektor UI dan jajarannya akan terlihat lebih feasible, tidak mengawang-ngawang bagai pungguk merindukan bulan. Itulahjawaban dari grup band Slank atau "Bagai pungguk merindukan bulan" mungkin pepatah inilah yang sanggup menngambarkannya. Sangat ironis, di karuniai tanah yang subur curah hujan yang tinggi, seharusnya menjadi keuntungan bagi petani Indonesia untuk memperoleh hasil yang lebih dari petak sawahnya. ESNlQq. Bagai pungguk merindukan bulan Arti pepatah ini merindukan sesuatu yang mustahil untuk diraih. Arti dari pungguk sendiri yaitu Sejenis burung hantu. atau ada yang mengatakan pungguk yaitu sejenis burung yang suka hinggap di pohon yang tinggi dan bernyanyi pada malam hari, terutama pada bulan purnama. Konon, pada malam terang bulan itu, burung pungguk itu sangat merindukan Putri Bulan. Ia mengalami patah hati karena cintanya tak sampai. kisah dari pepatah ini adalah sbb, kisah ini diambil dari forum Zaman dahulu di bulan terdapat sebuah taman yang amat indah. Di taman itu tumbuh pohon-pohonan hijau yang dihuni oleh berbagai macam burung. Di tengah-tengahnya ada sebuah kolam yang berlumpur. Dari dalam kolam itu menyembul berjenis-jenis bunga teratai. Di sekeliling pagar kolam itu bermekaran bunga-bungaan aneka warna. Keindahannya sungguh menawan setiap gadis dan pemuda yang lewat. Suatu sore, menjelang matahari tenggelam, seorang gadis cantik berjalan-jalan di taman itu. Nama gadis itu Putri Bulan. Ia diiringi beberapa gadis dayang-dayang antara lain Awan dan Mega. Dari pohon-pohon terdengar nyanyian burung yang bersahut-sahutan, seolah-olah mengiringi perjalanan putri itu. Burung-burung besar sepeti Garuda, Rajawali dan Gandasuli, bertugas mengawasi kalau-kalau ada pemuda iseng yang mengganggu putri itu. Ada seorang pemuda tampan, namanya Si Pungguk. Ia juga ingin menikmati keindahan taman itu. Dilihatnya Putri Bulan yang cantik itu memetik beberapa kuntum bunga. Ketika mata pemuda itu bertatapan dengan Putri Bulan, seketika pemuda itu jatuh cinta. Demikian pula Putri Bulan. Ia sangat terpesona melihat ketampanan pemuda itu. Burung Garuda yang sejak tadi mengawasi gerak-gerik pemuda itu, tiba-tiba hinggap di depannya. “Hai, Pungguk!” bentaknya. “Jangan coba-coba mendekati Putri Bulan! Kau rakyat jelata! Ayo pergi jauh!” katanya sambil mengepakkan sayapnya lebar-lebar. Sebelum pergi Si Pungguk membuang pandang sekali lagi kepada Putri Bulan. Putri Bulan pun membalasnya dengan senyum. Sesungguhnya gadis cantik itu sangat kecewa melihat tindakan Garuda yang tidak santun itu. Apa boleh buat! Pemuda tampan itu harus meninggalkan tempat itu dengan hati yang tergores. Sebuah bintang yang melihat kejadian itu sangat kasihan kepada Si Pungguk. Bintang itu mendekat. “Kasihan kau Pungguk!” katanya. “Percuma kau mencintai Putri Bulan. Ia gadis bangsawan, sedangkan kau orang kebanyakan. Sebaiknya kau pergi ke puncak gunung. Berdoalah di sana dan lupakanlah segalanya!” Namun pemuda tampan itu tidak mau menyerah. Ia tidak bisa melupakan pandangan pertama gadis cantik itu. Demikian pula Putri Bulan. Sejak kejadian itu, gadis bangsawan itu sangat rajin pergi ke taman. Ia berpesan kepada Awan dan Mega, agar memberi kesempatan kepada pemuda itu untuk menjumpainya. “Aku cinta padamu!” demikian kata pemuda itu dalam sebuah kesempatan. “Aku pun mencintaimu,” jawab Putri Bulan. “Tapi sayang, ayahku telah menjodohkanku dengan pemuda lain. Sekarang cepatlah pergi! Banyak burung yang mencurigai pertemuan kita.” “Jadi putri bangsawan itu mencintaiku. Aku tidak bertepuk sebelah tangan,” demikian bisik hati Si Pungguk. Sesaat ia merasa senang, tetapi kemudian ia bersedih. Apa maksud kata-kata Putri Bulan yang terakhir itu? Bukankah hal itu berarti sang kekasih akan menjadi milik orang lain? Demikian pertanyaan yang muncul di benaknya. “Makanya, ikutilah nasihat si Bintang,” kata burung merpati yang hinggap di sebelahnya. “Cintamu sia-sia saja! Janganlah bersedih, lupakanlah semuanya dengan berdoa di puncak gunung!” Siang-malam Si Pungguk merenung. Tidak mudah menyembuhkan hati yang terluka. Kadang-kadang ia menyesali diri, mengapa ia lahir sebagai orang kebanyakan. Ah, tidak! Ia akan mencoba mengikuti nasihat si Bintang dan si Merpati. Ia pergi ke puncak gunung. Di sana ia merenung dan berdoa selama empat puluh hari. Aman, “Folktales from Indonesia”, Jambatan, 8 th. ed.,1999 Seorang lelaki yang merindukan gadis yang dicintainya, akan tetapi gadis tersebut kepunyaan orang lain. Contoh Ayat Daus bagai pungguk rindukan bulan, manakan tidak gadis yang dicintai akan berkahwin dengan lelaki pilihan dari keluarganya. Sesuatu perkara atau hajat yang diinginkan yang mustahil untuk kita perolehinya. Bagi memahami akan penceritaan tersebut tentang sesuatu yang dihajati dan bagaimana peribahasa di atas menggambarkannya, boleh dirujuk di Artikel ini. Ayat Pendek Peribahasa Lain Tekun belajar perkara yang sukar sehingga berjayaBerlenggang jalan dengan agak perlahanSifat anak seakan-akan bayangan dari ayahnya. bagai pungguk merindukan bulan lirik, bagaikan pungguk merindukan bulan lirik, Pungguk Merindu lirik PUNGGUK MERINDUBy The Melodrama *************** tolong ajarkan aku menilai jarak agar tak jauh langit dan bumi tolong berikan padaku kesempatan hingga tak ada ucap bagai pungguk rindukan bulanapa pantaskah aku mencintaimu katakan sayangtolong ajarkan aku menilai jarak agar tak jauh langit dan bumi tolong berikan padaku kesempatan hingga tak ada ucap bagai pungguk rindukan bulanapa pantaskah aku mencintaimu katakanlah sayang, katakanlah sanggupkah cinta kaburkan perbedaan katakanlah sayang, katakanlahapa pantaskah aku mencintaimu katakanlah sayang, katakanlah sanggupkah cinta kaburkan perbedaan katakanlah sayang, katakanlahajarkan aku memahami arti cinta yang di dalamnya tak pernah ada jurang pemisah katakan padaku agar ku mengerti, sayang ooh EGOSENTRIS *************** jangan mudah katakan pisah saat kita takkan mampu lalui sepinya waktu tanpa dirinyakadang kita bosan dengan keadaan tak khayal hal kecil picu pertengkaran kadang kita angkuh saling menyalahkan tak lapangkan hati untuk memaafkanterkadang kita lupa dan emosi meraja tak berpikir panjang timbul penyesalanjangan mudah katakan pisah saat kita takkan mampu lalui sepinya waktu tanpa dirinyajangan mudah katakan pisah saat kita takkan mampu lalui sepinya waktu tanpa dirinya jangan mudah katakan pisah dari emosi sesaat ternyata ego takkan mampu bunuh rasa rindu Judul Pungguk Rindukan Bulanperjalanan kutempuhi berliku sedalam lautnamun mengapa kau sanggup begini meninggalkan kumana sumpah dan janjimu yang kau ucapkan dahulumusnah segala aku yang meranakini diriku bak punguk rindukan bulantak tentu arah kemana harus melangkahmadu kuberi racun yang kau balas pada kucinta yang suci mahligai yang kita binahingga akhir nyakebahagiaan tlah musnahditelan waktu yang berlalumerana kecewa hatiku hancur berderamungkin ini kasih takdirnya ilahibiarlah semua ini kutanggung sendiribiarlah semua ini kutanggung sendirikini diriku bak punguk rindukan bulantak tentu arah kemana harus melangkahmadu kuberi racun yang kau balas pada kucinta yang suci mahligai yang kita binahingga akhir nyakebahagiaan tlah musnahditelan waktu yang berlalumerana kecewa hatiku hancur berderamungkin ini kasih takdirnya ilahibiarlah semua ini kutanggung sendiribiarlah semua ini kasihkutanggung sendiri ho.. Ilustrasi Bagai Pungguk Merindukan Bulan. Foto vuongbibiptp by adalah suatu kiasan bahasa Indonesia, berupa kelompok kata yang bersifat padat. Biasanya peribahasa berisi norma, nasehat, perumahan, prinsip, dan aturan tingkah laku manusia. Seringkali berbagai peribahasa ditemukan dalam karya sastra untuk memperindah makna yang ingin disampaikan oleh penulis. Salah satu peribahasa yang mungkin tidak asing lagi di telinga kita adalah bagai Pungguk merindukan bulan. Apa arti dari peribahasa tersebut? Nah, artikel kali ini akan membahas arti dari peribahasa yang populer tersebut. Harapannya kamu memahami arti dan dapat menggunakan contoh peribahasa tersebut dalam penulisan karya Arti Peribahasa yang PopulerIlustrasi Bagai Pungguk Merindukan Bulan. Foto AdinaVoicu by peribahasa tersebut dikutip dari sebuah cerita yang menceritakan seorang Pungguk dan putri Bulan. Berikut adalah cerita singkat yang menjadi dasar peribahasa tersebut dibuat dikutip dari buku Selamat Bergumul 33 Renungan tentang Iman yang ditulis oleh Andar Ismail 2006 78Pungguk dan putri Bulan seperti tersengat ketika mata mereka saling menatap. Pungguk jatuh cinta, tetapi tidak mungkin masuk ke istana untuk menjumpai sosok yang dicintai. Setiap hari, putri Bulan dan pungguk pun saling bertemu diam-diam. Cinta mereka lembut saling suatu malam putri Bulan berkata dengan lirih, “Pungguk, aku begitu mencintai kamu, tetapi tidak bisa menikah sebab aku sudah dijodohkan pada orang lain”. Pungguk patah hati dan menjawab “Apa pun yang terjadi, aku akan berada di bukit ini setiap bulan purnama untuk mendambakan kamu”.Namun, ternyata cinta mereka diketahui oleh pengawal istana. Pungguk dibunuh. Tubuhnya tetapi malah jatuh ke bumi dan berubah menjadi burung yang hanya terbit di malam hari. Tiap bulan purnama burung Pungguk bertengger di puncak pohon dan memandangi bulan. Dari tersebutlah, lahir peribahasa Bagai Pungguk merindukan bulan yang berarti orang yang begitu mendalam perasaan tidak hanya Pungguk yang rindu dengan Putri Bulan, tetapi juga sebaliknya. Merindu atau mendamba adalah sebuah perasaan dasar yang timbul pada setiap orang. Demikian penjelasan mengenai arti peribahasa bagai Pungguk merindukan bulan. Semoga informasi di atas bermanfaat! CHL

bagai pungguk merindukan bulan lirik